Waspada Bun Jangan Sampai Kejadian Seperti Ini, Bocah 4 Tahun Lompat dari Lantai 26 Pakai Payung Gegara Menonton Kartun Tom and Jerry

Ilustrasi (Dok:Net)

 

JAKARTA (SURYA24.COM)- Film kartun "Tom and Jerry" telah menjadi salah satu ikon tak tergantikan dalam dunia animasi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1940-an. Dengan karakter kucing dan tikus yang tak pernah terlihat akhirnya berteman di antara tawa dan kekacauan, Tom and Jerry telah mencuri hati generasi setelah generasi dengan petualangan mereka yang tak terlupakan. Inilah mengapa film ini tetap relevan dan dicintai oleh penonton hingga hari ini. Namun siapa diduga memicu aksi nekat seorang bocah berusia 4 tahun.

Seperti diketahui kisah Tom and Jerry berpusat pada perseteruan abadi antara Tom si kucing dan Jerry si tikus. Tom yang cerdik dan terus-menerus berusaha menangkap Jerry, tetapi Jerry yang pintar dan lincah selalu dapat meloloskan diri dari cengkeraman Tom. Tapi, di balik perseteruan mereka yang tak ada akhir, ada hubungan persahabatan yang kuat dan tak terucapkan di antara keduanya.

Salah satu alasan mengapa Tom and Jerry sangat menghibur adalah karena humor fisik yang tak terkalahkan. Adegan-adegan kocak di mana Tom terjebak dalam perangkap atau terjatuh dari ketinggian, dan Jerry yang melakukan trik-trik licik untuk menggertak Tom, telah membuat penonton tertawa selama beberapa dekade. Ketika penonton melihat Tom berusaha dengan sia-sia menangkap Jerry, mereka tersedot ke dalam dunia kartun yang penuh dengan kekacauan dan tawa.

Namun, kepopuleran Tom and Jerry tidak hanya berdasarkan humor fisiknya yang brilian. Film ini juga menunjukkan kecerdasan dalam penggambaran karakter dan cerita yang sederhana namun efektif. Tom digambarkan sebagai kucing yang cerdik namun kadang-kadang naif, sementara Jerry adalah tikus yang pintar dan sering kali kelicikan. Dinamika antara keduanya menciptakan konflik yang menarik dan menjaga penonton terlibat dalam cerita.

Tom and Jerry juga telah melahirkan beberapa karakter pendukung yang ikonik, seperti sang pemilik rumah yang tidak pernah terlihat wajahnya dan Spike, anjing penjaga yang sering kali melindungi Jerry dari Tom. Masing-masing karakter ini memberikan nuansa tambahan dan menghidupkan cerita Tom and Jerry dengan kepribadian mereka yang unik.

Melompat dari Lantai 26

Dikutip dari kompas.com, seorang bocah laki-laki berusia empat tahun melompat dari rumahnya di lantai 26 memegang payung seperti sebuah parasut setelah menonton film kartun "Tom and Jerry".  Kejadian bocah loncat dari lantai 26 itu terjadi di wilayah Hunan, China, pada Jumat (26/5/2023). 

 Beruntung, bocah laki-laki tersebut selamat dari aksi berbahaya tersebut, meskipun saat ini masih dalam tahap pemulihan di rumah sakit. Tangan kanan anak tersebut dilaporkan mengalami patah tulang. 

Kronologi kejadian: tak diawasi orangtua 

Dikutip dari laman Mothership, kejadian berbahaya tersebut terjadi pada Jumat 26 Mei 2023. Pada saat kejadian, bocah empat tahun tersebut sedang tak diawasi orang dewasa. Ibu dari anak tersebut saat kejadian tengah bekerja di luar kota. Sementara sang ayah sedang pergi ke luar negeri untuk keperluan bekerja. Bocah tersebut hanya tinggal bersama dengan neneknya, yang kebetulan saat kejadian sang nenek meninggalkannya karena sedang menjemput saudara perempuannya.

Terinspirasi kartun "Tom and Jerry" 

Surat kabar China yang berbasis di Malaysia OrientalDaily, memberitakan bahwa bocah tersebut terinspirasi dari kartun "Tom and Jerry" yang pernah ditontonnya. Oleh karena itu bocah tersebut membayangkan ia juga akan selamat di tanah jika ia melompat sembari memegang payung sebagai parasut. 

Anak tersebut melopat keluar melalui jendela rumah yang menghadap ke balkon. Untungnya, bocah tersebut selamat karena saat jatuh ia mengenai pohon yang rimbun terlebih dahulu, sehingga mengurangi kekuatan tumbukan.

Walaupun tangan kanan bocah tersebut patah, namun nyawanya masih selamat.  Anak tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans oleh paramedis dan dibantu oleh orang-orang yang lewat. Terbaru, kondisi bocah tersebut saat ini dalam tahap pemulihan, dan disebutkan mengalami patah tulang, namun kondisinya masih stabil.

Respon Warganet

Kejadian anak melompat dengan payung karena terinspirasi dari film kartun ini menuai banyak respons dari warganet China. Beberapa warganet lain mengatakan, saat mereka masih kecil, mereka juga memiliki pemikiran yang sama dengan bocah tersebut. Sedangkan warganet lainnya memperdebatkan apakah film kartun yang harus disalahkan atas tindakan bocah itu. 

Sebab orangtua juga perlu melakukan pendampingan saat menonton film kartun.  Sementara yang lain menyalahkan pengasuh anak tersebut yang seharusnya menutup jendela dengan aman saat ada anak kecil di rumah. 

Fungsi Patung Seperti Parasut?   

Dikutip dari intisarionline.com, seperti diketahui bahwa seorang anak berusia 4 tahun mencoba meniru adegan dalam kartun "Tom and Jerry" dengan melompat dari lantai 26 menggunakan payung. Anak tersebut pun berakhir dengan terluka meski untungnya nyawanya berhasil selamat.

Lalu, sebenarnya bisakah payung berfungsi sebagai parasut yang akan memperlambat kecepatan kita ketika jatuh dari ketinggian?

Sebuah aksi nekat dilakukan oleh seorang anak laki-laki berumur empat tahun yang terjun dari apartemennya di lantai 26 dengan membawa payung sebagai parasut. Peristiwa tersebut terjadi di daerah Hunan, China, pada hari Jumat (26/5/2023).

Dilansir dari situs Mothership, peristiwa itu terjadi pada hari Jumat 26 Mei 2023. Saat itu, anak laki-laki itu tidak ada yang mengawasi karena orang tuanya sedang tidak ada di rumah.

Ibunya sedang bekerja di luar kota, sementara ayahnya sedang berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan.

 

Anak laki-laki itu hanya ditinggal bersama neneknya, yang kebetulan saat itu pergi menjemput adik perempuannya.

Menurut surat kabar China yang berbasis di Malaysia OrientalDaily, anak laki-laki itu terpengaruh oleh kartun "Tom and Jerry" yang ia lihat sebelumnya.

Karena itu ia membayangkan bahwa ia bisa selamat jika ia terjun dengan membawa payung sebagai parasut. Anak itu melompat keluar dari jendela rumah yang menuju ke balkon.

Bukan pertama

Meski terlihat janggal dan sangat mengerikan, Sohu.com melaporkan, aksi seorang anak yang melompat dari ketinggian menggunakan payung pernah terjadi beberapa kali.

Pada 2017, sebuah aksi nekat dilakukan oleh seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun yang terjun dari apartemennya di lantai lima dengan membawa payung sebagai parasut.

Anak tersebut terinspirasi oleh film kartun yang ia tonton sebelumnya di mana tokohnya menggunakan payung untuk terbang dari ketinggian.

Apartemen tempat anak itu tinggal di Suzhou, Jiangsu sejatinya setinggi 10 lantai, karena rumahnya adalah duplex penthouse.

"Namun bukan payung yang menolongnya. Melainkan ia sebuah kabel listrik," ujar saksi mata seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (21/4/2017).

"Lukanya parah, tapi tidak lagi membahayakan nyawa setelah operasi segera," kata dokter yang merawatnya.

Menurut keluarga, anak yang namanya tidak disebutkan itu sedang menyaksikan film kartun di mana tokohnya menggunakan payung sebagai parasut untuk melompat dari ketinggian.

 

Baca Juga: 3 Puisi Tentang Hari Lahir Pancasila: Mengenang Peristiwa 1 Juni 1945 

Peristiwa mirip dilaporkan terjadi di Urumqi, Xinjiang Februari masih di tahun yang sama. Saat itu anak perempuan berusia lima tahun menggunakan payung untuk melompat dari lantai 11. Dia jatuh di lantai empat dan langsung dibawa ke unit gawat darurat.

Menjadi pengganti parasut?

Jadi, bisakah payung menjadi pengganti parasut yang akan membantu memperlambat kecepatan kita saat jatuh dari ketinggian?

Sampai berita ini diturunkan, belum ada ulasan yang benar-benar ilmiah mengenai praktik yang sering muncul dalam film-film anak-anak tersebut.

Namun, dua video di bawah ini menunjukkan beberapa orang yang mencoba untuk menguji apakah sebuah payung dapat menjadi parasut atau tidak. Secara umum, kedua video tersebut menemukan dua kesimpulan utama:

Pertama, sebagian besar payung akan rusak ketika kita mencoba menggunakannya untuk "terjun".

Tekanan dari bawah akan memaksa payung mengubah arah cekungan atau bahkan hancur sama sekali.

Dalam kondisi tersebut, tentu saja akan membuat payung sama sekali tidak bisa diandalkan untuk menolong kita.

Temuan kedua diperoleh setelah para pembuat video tersebut menggunakan payung khusus atau mengikatkan tali-tali ke ujung tali agar payung tidak rusak.

Lalu bagaimana hasilnya? Ya, secara praktis payung-payung tersebut memang memperlambat kecepatan jatuh dari para pembuat video. Tapi, tidak secara signifikan. Bahkan bisa dibilang hampir tidak terasa sama sekali.

 

Lihat saja salah satu video yang menunjukkan bahwa orang yang meloncat menggunakan payung dari ketinggian 10 meter hanya 0,3 detik lebih lama sebelum menyentuh permukaan kolam renang.***